Insight Articles — Aug 04, 2022

Sering Kena Clickbait Heboh?

3 mins read

Share this article

Kita yang sering menonton video Youtube pasti tidak jarang menjumpai thumbnail video dengan judul clickbait pakai capslock, disertai warna yang mencolok dan gambar atau ekspresi wajah yang heboh. Kamu yang baca artikel ini juga mungkin terkena clickbait heboh dari Instagram @wonderwhy.insights.
 

Hal ini membuat kita jadi bertanya-tanya, kenapa thumbnail yang terkesan “norak” itu malah banyak yang nonton?

Apa benar lebih besar itu lebih baik?

 

Setiap harinya, kita dikelilingi banyak sekali konten di media sosial, dan sekarang semua orang bisa jadi content creator mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jadi tidak bisa dihindari kalau setiap creator harus berlomba untuk membuat konten yang semenarik mungkin agar bisa dilihat banyak orang.
 

Kalau di Youtube, thumbnail bertujuan untuk menunjukkan sekilas tentang isi video. Awalnya tujuan ini tersampaikan melalui teks dan gambar sederhana, atau sebatas reaksi dari content creator untuk menarik penonton. Namun, dengan banyaknya penyesuaian baru pada estetika Youtube, thumbnail juga jadi semakin ter-upgrade, lebih besar dan lebih heboh dari sebelumnya.

 

Mengutip salah satu artikel dari allfreemockups.com, terkadang thumbnail ini hanya bertujuan untuk iklan, memanfaatkan warna dan gambar mencolok serta kata-kata yang thought-provoking, sehingga membuat penonton ingin mengklik.

 

Seringkali content creator juga menggunakan foto-foto kontroversial, ekspresi yang berlebihan, lengkap dengan tulisan heboh yang membuat kita penasaran. Kurang lebih kita bisa mengatakan ini sebagai clickbait.

 

(Foto: AllGamers HyperXGaming)

 

Menurut Merriam-Webster, clickbait adalah suatu judul yang dirancang untuk membuat pembaca ingin mengklik, terutama jika mengarah ke konten dengan nilai atau niat yang meragukan. Ini berarti clickbait bekerja sebagai daya pikat yang seringkali meragukan, sehingga sangat menarik untuk memancing orang masuk ke dalam konten. Semakin banyak jumlah klik, maka clickbait semakin berhasil.
 

Tak jarang sebuah konten terlihat sangat eye-catching, tapi setelah kita masuk ternyata tidak semenarik yang ditawarkan. Bahkan bisa jadi isinya hanya iklan, yang memang tujuan sebenarnya konten tersebut, memaparkan sekian banyak orang dengan iklan untuk meningkatkan persentase pembeli. Kita jadi bisa tahu kalau clickbait memang berhasil menarik minat, karena kalau tidak, clickbait tidak akan ada banyak di platform media sosial.
 

Tapi kenapa banyak orang tetap tidak tahan untuk mengklik? Terkadang kita pun sudah tahu kalau sebuah konten itu hanya clickbait, tapi tetap saja kita penasaran untuk melihatnya.
 

Pada dasarnya, manusia tertarik mencari informasi di dunia sebagai cara untuk bertahan hidup. Kita mencari informasi seperti nenek moyang kita mencari makanan.

 

Ketika kita melihat clickbait yang menawarkan sebuah informasi menarik, hormon dopamine akan dilepaskan dan menimbulkan rasa penasaran yang hanya bisa diselesaikan dengan membuka link itu. Kelegaan ini bukan didapatkan dari informasi yang kita terima, tapi malah dari rasa puas karena sudah mengklik link tersebut. (Mike Brooks, Ph.D.)

 

Sedikit banyak, hal ini menyerupai fenomena “Vegas Effect”, yang berarti kita bisa mengalami dorongan yang hampir tiba-tiba untuk terlibat dalam perilaku tertentu, seperti berjudi.
 

Saat notifikasi ponsel kita berbunyi, fase antisipasi yang kita dapat akan mengaktifkan sistem reward dari dopamine tersebut. Kita jadi HARUS segera mencari tahu apa pun informasi itu.
 

Menolak clickbait memang sulit kalau kita terus-menerus dibombardir. Namun, ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu:

  1. Ketahuilah kalau clickbait itu tidak berbahaya. Meskipun memang bisa mengurangi produktivitas, tapi itu tidak akan merusak hidup kita.
  2. Coba lacak seberapa sering kamu masuk ke dalam clickbait dan seberapa lama kamu stay di sana. Ini bisa mengurangi frekuensi kamu berada di dalam clickbait.
  3. Ketika kamu sering terjun ke lubang clickbait Youtube, itu bisa disebabkan karena ada tujuan lain yang kamu cari. Mungkin kamu butuh menghilangkan rasa bosan dan kecemasan. Kamu bisa mengganti itu dengan kegiatan yang lebih berarti.
  4. Coba gunakan website blocking tools untuk membatasi akses ke situs-situs clickbait selama periode waktu tertentu.
  5. Kalau tidak bisa dihindari, gunakan clickbait sebagai reward. Tetap tentukan waktu produktif kamu, setelah itu kamu bisa menggunakan clickbait sebagai salah satu cara memanfaatkan waktu yang tersisa.

 

Clickbait seperti thumbnail Youtube yang terlewat heboh akan selalu ada, dan akan terus muncul versi lainnya. Semua kembali lagi tergantung pada diri kita untuk memahami perubahan dan tetap menjaga produktivitas. Bisa jadi ke depannya kita sendiri yang bisa memanfaatkan clickbait dari pada dimanfaatkan clickbait, ya kan?

 

Artikel ini merupakan konten request dari @rafqiman di Instagram

 

Reference:

Psychology Today: How Does Clickbait Work?

Psychology Today: The “Vegas Effect” of Our Screens

This is Why YouTube Thumbnails Are Big

 

Share this article