Insight Articles — Sep 24, 2022
3 mins read
Share this article
Thank you for coming to our first EVER public event!
Pada tanggal 3 September 2022 kemarin, Wonderwhy x Unithree mengadakan acara Baru tapi Bekas, yaitu acara thrifting tanpa biaya berlebih menggunakan sistem barter. Di acara ini, partisipan membawa pakaian-pakaian yang sudah tidak ingin mereka kenakan lagi dan menukarnya dengan pakaian dari partisipan lain. Baru tapi Bekas berhasil mengumpulkan 500 buah pakaian dari 56 partisipan dan 163 baju pada akhirnya menemukan pemilik baru. Melalui acara ini, kami berhasil memperpanjang usia pakaian yang tadinya hanya tertinggal di lemari karena sudah tidak cocok dengan pemilik awalnya.
Namun dari semua pakaian yang terkumpul, kami juga mendapatkan 26kg pakaian tidak layak pakai yang kami salurkan melalui Jagatera untuk didaur ulang. Pihak Jagatera akan menyortir kembali pakaian-pakaian tersebut sesuai kondisi dan bahannya, kemudian kancing-kancing atau plastik yang ada di dalam kain akan dipisahkan juga. Setelah pakaian dicuci kembali, baru akan dicacah halus untuk jadi bahan isian bantal, dan untuk yang masih berbentuk lembaran lebar bisa dipakai untuk lapisan dalam sofa. Jagatera juga masih melakukan berbagai percobaan untuk pengolahan lain, tapi untuk sekarang mereka mampu mengolah pakaian tidak layak pakai untuk keperluan furniture. Beberapa pakaian juga bisa disalurkan Jagatera ke mitra daur ulang lain yang bisa mengolahnya jadi peredam atau insulation felt.
Arifin Rudiyanto, Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengatakan Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil atau setara dengan 12% dari limbah rumah tangga, menurut data dari SIPSN KLHK per tahun 2021. “Kontribusi limbah rumah tangga terhadap komposisi sampah keseluruhan mencapai 42,12%. Namun dari keseluruhan limbah tekstil tersebut, hanya 0,3 juta ton limbah tekstil yang didaur ulang,” katanya melalui siaran pers, Rabu (23/2/2022).
Menurut Jagatera, memang kontribusinya besar sekali, apalagi sudah termasuk sampah organik. Kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan industri fast fashion, karena mereka juga punya dampak positif sendiri yaitu untuk ekonomi dan tenaga kerja. Jadi yang Jagatera dorong di sini adalah pengelolaan post consumption saja yang harus lebih bijak.
Selain baju-baju tidak layak pakai, dari acara Baru tapi Bekas juga tersisa sebanyak 308 buah pakaian yang masih layak pakai. Kami menyalurkan pakaian-pakaian tersebut melalui Donasi Barang untuk kemudian diberikan ke orang-orang yang membutuhkan. Sedikit info, donasi pakaian yang datang ke gudang Donasi Barang pusat di Bekasi dalam sehari bisa 5-10 donatur. Proses di Donasi Barang sendiri ada tahap sortir yang akan memisahkan baju layak pakai, layak jual (biasanya hanya 20% dari pakaian yang didonasikan), dan tidak layak (akan dijadikan prakarya siswa di Rumah Autis). 308 buah pakaian dari acara Baru tapi Bekas sudah dikategorikan layak pakai oleh pihak Donasi Barang, sehingga pada tanggal 28-30 September 2022, Donasi Barang akan melakukan kegiatan penyaluran bernama Touring Sedekah di Tasikmalaya. Touring Sedekah adalah kegiatan penyaluran pakaian layak pakai dalam jumlah besar oleh Donasi Barang ke daerah-daerah yang membutuhkan, biasanya dilakukan 3 bulan sekali. Selain itu, penyaluran pakaian layak pakai lain yang dilakukan Donasi Barang adalah membagikannya secara cuma-cuma ke lokasi terdekat dalam satu minggu sekali, dan juga melakukan pemberdayaan bagi yang tidak memiliki penghasilan untuk belajar berjualan pakaian bekas.
Menurut Donasi Barang, penyaluran pakaian ini penting dilakukan karena kita semua tahu dunia fashion ini sudah semakin berkembang. Kalau dulu, mungkin kita butuh usaha lebih untuk membeli pakaian dengan mengunjungi tempat-tempat jualnya. Namun sekarang, kita bisa belanja pakaian di mana saja, mulai dari di kamar sampai di dapur, sehingga bisa berdampak buruk untuk lingkungan. Jadi penyaluran pakaian penting dilakukan untuk meminimalisir jumlah limbah tekstil yang mengapung di lautan.
Sekali lagi, Wonderwhy mengucapkan terima kasih untuk yang sudah ikut membantu memperpanjang usia pakaian, sehingga tidak hanya memenuhi lemari dan menjadi limbah tekstil. Senang sekali bisa bertemu dan merasakan dukungan kalian secara langsung, see you on our next event!
Reference:
Kurangi Limbah Industri, Bappenas Ajak Industri Terapkan Konsep Fashion Sirkular
Share this article
Related insight